Pengukuran Listrik - Akurat dan Presisi

Dalam mengukur suatu besaran, baik besaran listrik maupun non listrik perlu sekali diketahui hal-hal yang menyangkut sifat-sifat dari alat ukur, karakteristik-karakteristiknya dan beberapa definisi mengenai sistem pengukurannya. Sifat dari alat ukur listrik sudah banyak dibahas dalam buku alat-alat ukur listrik.
      Maksud dari suatu  pengukuran tidak lain untuk mengetahui beberapa harga dari suatu besaran yang sedang di ukur.
Dalam hal ini harga yang diinginkan tentu saja harga yang benar (“True Value”). Harga benar ini tidak mungkin akan didapatkan, yang paling mungkin hanyalah pendekatan dari harga benar tersebut. Pendekatan ini didapat dengan mengambil harga rata-rata dari suatu sample pengukuran yang jumlahnya tidak terhingga, dengan asumsi deviasi positif sama (hampir sama) dengan deviasi negatifnya. Harga pendekatan tersebut dapat juga disebut sebagai harga exact atau harga terbaik (exact value/Best Value).
       Guna mendapatkan harga exact perlu di ketahui definisi dari “Akurat (Accuracy)” dan Presisi (Precision)”. Akurat didefinisikan sebagai kemampuan suatu alat untuk mendapatkan harga yang paling mendekati harga benarnya. Presisi didefinisikan sebagai pengukuran tingkat keberhasilan dalam mendapatkan suatu harga dari suatu sistem pengukuran. Untuk lebih jelasnya dapat diberikan contoh sebagai berikut : Ada 2 buah kotak tahanan dekade A dan B dengan harga masing-masing dekade 1, 10, 100, 1000 ohm/step. Kotak A mempunyai garansi yang tinggi dengan 0,1 persen (%) dan kotak B mempunyai garansi 1 persen (%). Kedua kotak tersebut dapat dikatakan mempunyai presisi yang sama, karena keduanya harga terkecil yang dapat dibaca adalah 1 ohm/step. Akan tetapi keduanya tidak mempunyai akurat yang sama, kotak A lebih akurat dibandingkan kotak B.
       Bagi alat ukur, keakuratan merupakan hal yang paling penting karena merupakan tingkat kemampuan alat tersebut untuk mengukur/membaca harga yang benar. Oleh karena itu timbul masalah kesalahan (error) yang didefinisikan sebagai selisih (perbedaan) antara harga yang diukur dengan harga benarnya.
            ðA = A1 – A
            ðA = kesalahan
            A= harga pengukuran
            A   = harga benar
Koreksi didefenisikan sebagai selisih antara harga benar dengan harga pengukuran
            ðC = A – A1
            ðC = koreksi
            ðC = - ðA

       Sensitivitas suatu alat ukur didefinisikan sebagai hasil perbandingan antara harga pengukuran dengan besaran responsnya (definisi/mm/derajat)

Subscribe to receive free email updates: