Pengukuran Listrik - DASAR UMUM

Kebesaran listrik seperti arus, tegangan, daya dan sebagainya tidak dapat secara langsung kita tanggapi dengan panca indera kita. Untuk melakukan pengukuran, maka kebesaran listrik tersebut ditransformasikan melalui suatu fenomena fisis yang akan memungkinkan pengamatan melalui panca indera lain, misalnya kebesaran listrik seperti arus ditransformasikan melalui phenomena fisis ke dalam
kebesaran mekanis. Perubahan tersebut bisa merupakan suatu rotasi melalui suatu sumbu yang tertentu. Besar sudut rotasi tersebut berhubungan langsung dengan kebesaran arus listrik yang akan kita amati, sehingga dengan demikian, maka pengukuran dikembalikan menjadi pengukuran terhadap suatu perputaran dan besar sudut adalah menjadi ukuran besaran listrik yang ingin diukur. Hal ini adalah lazim untuk suatu pengukuran arus, dan alat ukur demikian ini pada umumnya disebut sebagai pengukur amper. Kumpulan dari peralatan listrik yang bekerja atas dasar prinsip-prinsip kebesaran tersebut disebut dengan alat ukur listrik.
            Tujuan dari pengukuran listrik yaitu : untuk mengetahui, menilai atau menguji kebesaran listrik. Sedangkan alat yang dipergunakan sebagai pembanding/penunjuk disebut Alat Ukur Listrik (yang berfungsi sebagai penunjuk kebesaran listrik yang diukurnya). Banyaknya jenis pengukuran ini sesuai dengan banyaknya kebesaran listrik yang akan diukur.
            Hasil pengukuran pada umumnya merupakan penunjukan yang langsung dapat dibaca/diketahui, ada yang dengan sistim tercatat ada yang tidak.

            Dari hasil penunjukan ini selanjutnya dapat dianalisa atau dibuat data untuk suatu bahan studi/analisa lebih lanjut. Oleh sebab itu hasil pengukuran diharapkan mencapai hasil yang optimal.

Subscribe to receive free email updates: